Kesenian Tradisional Jaran Kepang
Bukti Kesenian Jaran Kepang Kian Hilang
kuda-kudaan yang digunakan sebagai kesenian kuda lumping |
Kesenian Jaran Kepang atau kuda lumping merupakan kesenian tradisional berasal dari Jawa yang sudah lama tumbuh dan berkembang di berbagai daerah kabupaten di Jawa Tengah, tercatat beberapa daerah masih memiliki kesenian kuda lumping ini antara lain Kabupaten Magelang, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Tegal, Pemalang, Wonosobo dan Temanggung.
Tarian jaran kepang telah dikenal sejak dulu yang biasanya untuk menyambut para tamu.
Salah satu pertunjukan festival kuda lumping yang ditujukan sebagai untuk mempertahankan kesenian tradisional kuda lumping (2015). |
Kesenian daerah ini kian mulai tak terdengar lagi dan mulai tergirus perkembangan zaman dan hanya beberapa daerah saja yang masih dapat melihat pertunjukan kuda lumping atau jaran kepang.
seperti yang pernah dinyanyikan oleh bang Iwan Fals berjudul kuda lumping
terdapat lirik yang berbunyi "Kuda Lumping nasibnya nungging mencari makan terpontang-panting".
Melihat lirik tersebut yang dituliskannya sekitar tahun 2012 tersebut sudah menggambarkan bahwasanya kesenian tradisional tanah Jawa ini mulai terjepit oleh kekuasaan dan tidak adanya perhatian pemerintah untuk menyelamatkan kesenian tradisional yang dimiliki Negeri ini.
Tidak banyak juga anak-anak sekarang yang tahu dengan kesenian tersebut, mungkin hanya ada di dalam buku kesenian mereka saat sekolah. Namun apabila melihat pertunjukannya mungkin untuk sekarang sudah sangat sulit ditemukan hanya di daerah-daerah saja, bahkan untuk pinggiran kota sajapun sangat sulit untuk menyaksikan kesenian tersebut, kebanyakan kesenian ini hanya mengandalkan panggilan dari hajatan warga saja.
Salah satunya di tanah karo, mereka juga memiliki sanggar tari yang juga mengembangkan anak-anak agar mengenal kesenian yang kian lama kian menghilang ini.
salah satu pertunjukan jaran kepang di Tanah Karo |
Foto: Suhairy Tri Yadhi (2015-2016)
quote: Boemi Poetra
Comments
Post a Comment
Silahkan berikan komentar yang membangun Blog ini